Sepotong asa dalam alunan angklung di bulan sabit yang menjuntai. Ada mereka, ada aku dan yang paling penat adalah ada benakku. Semuanya terjalin seperti jaring laba-laba di pojok blog ini.
Sabtu, April 17, 2010
Begini jika aku berjumlah sejuta
Begini
Bagaimana jika aku ludahi kamu dengan berjuta-juta amarah
Begini
Bagaimana jika aku banjiri kamu dengan berjuta-juta butir air mata
Begini
Bagaimana jika aku merengkuh kamu dengan berjuta-juta gelak tawa
Begini
Bagaimana jika aku mencabik kamu dengan berjuta-juta dendam yang belum sirna
Begini
Bagaimana jika aku mencium kamu dengan berjuta-juta kecupan manis
Begini
Bagaimana jika aku berlari kearahmu dengan berjuta-juta tuntutan
Begini
Bagaimana jika aku tiba-tiba melesak ke hatimu dengan berjuta-juta rasa
Begini
Bagaimana jika aku menyatakan kepada jiwamu berjuta-juta harapan
Apakah kali ini kau tetap bungkam
Apakah kali ini kau tetap belum paham
Apakah kali ini kau tetap diam
Begini
Bagaimana jika aku menusuk relung hatimu dengan belati yang telah aku hunus sejak kemarin-kemarin?
Apakah kali ini akan membuat kamu menoleh dan memberi aku berjuta-juta alasan?
17 April 2010
22.28 WIB
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar