Sepotong asa dalam alunan angklung di bulan sabit yang menjuntai. Ada mereka, ada aku dan yang paling penat adalah ada benakku. Semuanya terjalin seperti jaring laba-laba di pojok blog ini.
Selasa, November 23, 2010
Nampaknya
Nampaknya kita sepaham dengan amarah yang meletup-letup ini
Kebencian yang masih tertancap dalam ulu hati
Sehingga semua desak udara muncrat ke lidah dan bibir
Ingin memaki
Memaki tepat diwajahnya
Namun waktu berlalu dan aku belajar
Aku tidak ingin menjadi seperti perempuan itu
Perempuan yang memberikan rasa benci ini
Aku terlalu baik untuk menjadi culas seperti dia
Dan kamu, sayang
Kamu terlalu purnama untuk itu
Meski aku dan kamu sering berceloteh tentang perempuan-perempuan itu
Yang telah merampas apa yang kita sebut perasaan baik
Mereka akan mendapatkan karmanya, begitu juga mantan lelaki kita
[menyeringai]
Dan nampaknya
Waktu masih akan terus membuat kita terpaksa belajar sabar
Lebih daripada sebelumnya
Telan saja pil pahit ini
Hisap empedunya
Riuh rendah amarah dalam dada
Dibuat saja melodinya
Semoga kita akan baik-baik saja
Tulisan untuk Virga
23.11.2010
Di Nawi
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar