Sepotong asa dalam alunan angklung di bulan sabit yang menjuntai. Ada mereka, ada aku dan yang paling penat adalah ada benakku. Semuanya terjalin seperti jaring laba-laba di pojok blog ini.
Selasa, Maret 01, 2011
Tidak kemana
Habis kata tak ingin terus mengulang betapa aku begitu gegap gempita
Dirimu berderak maju menghimpit rasa
Hingga seluruh diriku penuh akan kamu
Jangan lagi memaksa, kau telah berkuasa
Jika saja ada waktu sekian lama aku akan meminta
Untuk bisa berlama-lama bersamamu
Tak ingin ada satu malam lagi tak menikmati bau napasmu
Tak ingin ada sekian menit lagi tanpa menikmati wajahmu
Remuk sudah tak terbantahkan
Rasa ingin yang tak berkesudahan
Setiap kali mencicipi matamu yang terhampar luas
Penuh makna dari hati ke hati
Berjanjilah tanpa kata-kata
Kau tak akan kemana-mana
Di sini saja
Menikmati kebersamaan ini hingga kita senja
Jakarta, 1 Maret 2011
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
kt org kita sering mengagumi seseorg yg bisa melakukan hal yg ingin kita lakukan, tp takbs kt lakukan. kurasa sejenis itu, aku sll kagum dgn org2 yg bs menulis puisi. well.. im not good on it.
BalasHapus