Sepotong asa dalam alunan angklung di bulan sabit yang menjuntai. Ada mereka, ada aku dan yang paling penat adalah ada benakku. Semuanya terjalin seperti jaring laba-laba di pojok blog ini.
Senin, Agustus 03, 2009
Begini
Secarik kertas putih tanpa noda tinta
Kamu sedang bertahta
Dicoreng oleh satu garis hitam horisontal
Kamu ingin buat lubang diatas kapal
Bidak catur diatas hamparan hitam putih
Kamu kerap kali merintih
Daun kering berguguran jatuh
Kamu sedang mengoyak-ngoyak aku yang telah luruh
Berdiri di sudut kota
Kamu menantang mata
Diam sesak sendiri
Kamu berusaha merampok hati
Tidak perlu meyakini
Penuhi saja kalbu yang sepi
Semacam semilir ingin di dinihari
Tidak perlu banyak cakap yang nantinya akan menodai
Semua ini telah begitu murni
Tetapkan saja begini
Begini ...
H. Nawi
3 Agustus 2009
Pk. 20.48 WIB
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar