Sakit, ya!
Masih, hingga kini.
Sesak, ya!
Masih, hingga kini.
Setiap terjaga aku bisa merasakan kemarahan masih berdentum-dentum
Kita tidak layak satu sama lainMaka dari itu kita dipisahkanBenci, ya!
Masih, hingga kini.
Memiliki cukup nyalikah kau
Untuk bilang,
“maaf?” kepadaku
Dan tidak melalui gaya “titip pesan” melalui temanku
Muak, ya!
Masih, hingga kini.
Ke kalian berdua tentu saja.
23 Desember 2010
Tidak ada komentar:
Posting Komentar