Sepotong asa dalam alunan angklung di bulan sabit yang menjuntai. Ada mereka, ada aku dan yang paling penat adalah ada benakku. Semuanya terjalin seperti jaring laba-laba di pojok blog ini.
Rabu, Desember 29, 2010
Jangan lupa itu
Diterjemahkan dengan bahasa apa lagi
Kesunyian ini seperti kalimat yang ambigu
Ketika kita bertengkar mendadak hampa udara
Urat menyembul dari dahi dan leher
Emosi
Kemudian rona udara pudar
Kita kembali bernapas normal
Tak lagi diburu hasrat
Otot kita mengendur
Dan kita lalu bertaut sambil bercumbu
Ini barangkali dinamika roman
Bumbu legit yang penuh rempah
Sering kita cicipi dalam lautan waktu
Seberapa kuat hubungan kita terjalin
Ada kerut dan cemberut namun ada pula gelak tawa
Nikmati saja
Gelora ini bukan sekedar pujian atau doa
Tetapi sebuah kelambu yang mengerubungi kita berdua
Warnanya merah jambu
Jangan lupa itu
Warnanya merah jambu, kita!
29 Desember 2010
Nawi
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar