Sabtu, Januari 16, 2010

*tujuh*


Dalam temaram aku menemukan lekuk bibirmu
Kusentuh dengan jariku
Aku menuntut kamu untuk merasakan aliran darahku melalui ujung jariku



Aku tidak terlalu menyukai sendiri
Meski itu yang kau pinta saat ini
Memiliki waktu untuk masing-masing dari kita menepi

Jangan sebut namaku yang ku tahu pasti telah ada dalam hatimu
Jangan panggil aku dengan panggilan kesayanganmu jika kita bertemu
Aku pikir kita sedang jemu dengan semua pertikaian yang menikam seperti sembilu

Semacam firasat
Aku sadar rasaku padamu bukan sesaat
Kita hanya sedang tersesat
Untuk mencari rasa kasih yang tengah penat

Aku menuntut kamu untuk tidak menyerah
Aku menuntut diriku untuk tidak lelah
Menghadapi hubungan kita yang seperti sengatan lebah
Begitu menyengat hingga kita berdua nyaris rebah

Aku menginginkan kita memperjuangkan hubungan ini
Demi sesuatu yang telah kita mulai sejak dini
Demi sesuatu yang telah tumbuh dihati
Demi sebuah niat baik yang telah aku junjung tinggi

Aku dan kamu hanya perlu bersabar
Saling memaafkan dan berhati besar
Percaya bahwa ketulusan adalah benar
Bahwa aku sungguh-sungguh tidak ingin kita berpencar

Aku tidak ingin kita usai
Aku tidak ingin rasa kita terburai
Aku ingin kita sama-sama bisa menuai

Apa yang sudah kita tanam semenjak tujuh bulan lalu

Rumkupkup
01.45 dinihari
16 Januari 2010/Sabtu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar