Sepotong asa dalam alunan angklung di bulan sabit yang menjuntai. Ada mereka, ada aku dan yang paling penat adalah ada benakku. Semuanya terjalin seperti jaring laba-laba di pojok blog ini.
Sabtu, Desember 19, 2009
Bagaimana rasanya?
Sebuah keberanian untuk menaruh manik-manik di matamu
Percayalah, ini baru pertama kali aku lakukan
Gemetar aku menikmati bibir kamu pertama kali
Yang hinggap kering di atas dua lapis mulutku
Degup jantung serasa merobek permukaan kulit
Menikmati dikecup dengan kedua mata terbuka lebar
Remah jari-jariku dalam rengkuhan kelima jari tangan kananmu
Lunglai tak bersisa
Jika ini bukan rasa yang membuncah karena mendamba
Bisakah kamu coba sekali ini memberi nama?
Dan bibirmu kembali mampir diubun ubun kepalaku
Cara biasa untuk mengucap pamit
Bisakah kamu coba sekali ini memberi nama?
Bagaimana rasanya?
Bagaimana caranya kita menyamakan degup jantung berdua?
Agar kita senantiasa bersama?
Rumkupkup
Selesai pukul 23.15 WIB
19 Desember 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar