Sepotong asa dalam alunan angklung di bulan sabit yang menjuntai. Ada mereka, ada aku dan yang paling penat adalah ada benakku. Semuanya terjalin seperti jaring laba-laba di pojok blog ini.
Kamis, Oktober 07, 2010
Disembunyikan waktu
Pijar itu tetap ada
Entah sampai kapan
Mungkin sampai gelembung udara didalam dadaku ini meledak
Hanya ingin kamu paham
Aku masih merasakanmu
Lalu apa warna hubungan kita?
Dua hati bertaut tanpa kata-kata
Disembunyikan oleh waktu sekian lama
Perasaan kita terbenam oleh gugusan bintang
Setiap ada kesempatan kita bertemu
Hanya bisa dihitung oleh jari yang tak lengkap
Setiap dua pasang mata bertemu
Hanya bibir yang tersenyum yang berbicara
Lalu dihadapan kita, di kepala kita, dihidangkan semua memori
Antara kau dan aku, tempo dulu!
Jangan ditarik lagi
Aku tidak butuh kesimpulan
Aku ingin kita begini saja
Benamkan dalam-dalam
Hirup dan hempaskan
Biar waktu yang menyembunyikan hati kita
Aku dan kamu sama-sama tahu
Jika kita bersama, justru tidak akan menyatukan apapun
Biarkan aku dan kamu terlelap dalam balutan kapas lembut
7 Oktober 2010 / Jakarta
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar