Rabu, Maret 11, 2009

Cukup

Malam ini aku sungguh-sungguh menikmati rembulan. Bulatnya sempurna. Sinarnya tepat. Bibirku mengulum senyum. Cantik. Mataku hingga berkejap.
Degup jantungku mulai tidak beraturan dan ayunan napas itu mulai cepat, cepat dan semakin cepat. Bahuku kerap naik dan turun mengikuti alunan hela napasku. Sontak aku gelisah. Membayangkannya. Menantinya. Seperti bulan-bulan temaram lainnya. Kerinduanku akannya semakin membuncah. Meski luka telah mulai mengering, tapi mendambanya mulai menjadi kegemaranku yang baru. Tak terasa telah enam purnama terlewati.

Wajah indahnya hanya bonus. Bibir tipisnya pelengkap dahaga. Yang luar biasa dari dia adalah dirinya. Jarang aku temui manusia macam dia di belantara dunia saat ini. Begitu bersahaja dan apa adanya. Usia muda tapi sederhana.

Malam ini aku duduk tenang sambil menatap rembulan dengan ketenangan yang jarang. Ku biarkan angin malam membelai kulitku perlahan.
Ku biarkan helai rambutku jatuh terkulai di bahuku, aku pastikan untuk tahu apa yang aku inginkan saat ini.

Menikmati purnama.
Semburatnya lengkap.
Terangnya cukup.
Tidak lebih dan tidak kurang.

Sikapnya menenangkan dan memesraiku dengan begitu baik. Hanya kecup dan sapa melalui semilir angin. Halus.
Cukup. Aku sudah tercukupi dengan itu.
Sesekali menikmati dirinya dalam diriku dan merasakan helaan napasnya di atas wajahku.
Sesekali menikmati dirinya rebah tertidur di sampingku sambil mengenggam erat jemari kiriku.
Sesekali menikmati tawanya di telingaku.
Sesekali menikmati suaranya melalui alunan gitar yang dia mainkan.
Sesekali menikmati usapan hidungnya di dahiku, pipiku, telingaku, bahuku, leherku dan beberapa bagian tubuhku yang lain.

Cukup. Aku sudah tercukupi dengan itu.

Kerinduan ini membuatku resah, padahal tiap hari kami berkomunikasi. Hanya karena dia telah menjelma menjadi candu hidupku, relungku kosong bila ia tiada.

Cukup. Aku sudah tercukupi dengan itu.
Aku cukup tahu asa dan rasaku telah tiba di titik mana.
Rasa-rasanya aku kenal rasa ini.



Rumkupkup
Rabu, 11 Maret 2009
Pk. 21.17 WIB
Ketenanganmu dalam memesraiku begitu ranum.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar