Selasa, Februari 24, 2009

Aku tidak ingin menjadi kamu!

Aku tidak ingin menjadi kamu. Aku tidak mau merasakan apa yang kau rasakan saat ini. Melihatmu merintih setiap saatnya karena satu kata, cinta. Aku tidak tahan.
Kau pikir aku lega melihatmu sedikit menangis, sedikit marah, sedikit mengumpat, sedikit tertawa, sedikit mesra, dan banyak sekali kompromi.
Akan satu kata itu, cinta.

Aku tidak ingin menjadi kamu. Sedu sedanmu membuatku remuk redam. Bagaimana aku bisa menepikanmu? Logika dan hatiku sudah tidak bersahabat dengan apa yang kau rasakan. Berkali-kali aku nyatakan dalam benakku, otakku, relungku, bahwa aku tidak akan pernah mau berada dalam posisimu. Berkali-berkali jua kau ingatkan aku bahwa ”apa yang kau tentang akan semakin kuat menerjang”. Aku hanya tersenyum meringis.

Aku tidak ingin menjadi kamu. Tubuhku kerap kali bergidik setiap kali melihatmu terluka karena satu kata itu, cinta.
Kau coreng ingatan lamaku akan sebuah pengabdian ketika merasakan satu kata itu, cinta.
Sekian lama aku hujat dia dan haramkan dia untuk hadir dalam hidupku.
Kini kau keranjingan itu.

Aku tidak ingin menjadi kamu. Karena aku sayang kamu dengan sepenuh hatiku. Aku tidak pernah berkomentar banyak, karena aku paham, untuk orang-orang sepertimu hanya melalui itulah kau mengalami pembelajaran.
Karena aku menghormatimu dan teritorimu maka aku kejamkan niatku untuk menghalangimu merasakan satu kata itu, cinta.

Aku tidak ingin menjadi kamu. Hanya karena satu alasan. Aku pernah menjadi kamu. Aku kenal satu kata itu, cinta. Dan aku tahu betapa gilanya satu kata itu.

Aku urungkan niatku untuk mengumpat. Aku urungkan niatku untuk mematahkan lidahmu yang kelu. Aku urungkan niatku untuk memelukmu ketika kau hujani wajahmu dengan air mata. Aku urungkan niatku untuk menyatakan padamu bahwa cinta dan benci itu saling mencari.

Endapkan baik-baik. Cerna satu kata itu dan daur ulang.
Kemarahan ini bukan untuk kamu. Melainkan untuk kalbuku.

Aku tidak ingin menjadi kamu. Hanya karena satu alasan. Aku pernah menjadi kamu. Aku kenal satu kata itu, cinta. Dan aku tahu betapa gilanya satu kata itu.

(suara pisau di toreh diatas pasir)
(sebuah maklumat)
(satu kata itu, adalah c.i.n.t.a)




24 Feb 2009, 22.31
Rumah boneka yang akan segera berdebu.
Untuk perempuan bernama Virga!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar