Kamis, Februari 19, 2009

Leluasa dan sulit dihentikan

Aku merunduk dengan hati yang tersenyum
Kepalaku mendongak dengan telinga yang terbuka
Kepalan tanganku menguat dengan jemari yang lentur
Kakiku kupijak pada bumi dengan satu keyakinan yang mulai utuh


Logikaku siap mengurai kamu
Kini sama sekali tak gentar
Surut bukan aku sama sekali
Kapasitas maaf dan cinta semayam selamanya
Disini

Waktu direntang semesta yang akan menjawab
Aku atau kamu yang akan bertahan
Kegelisahanmu melalui umpatan naluri dilidahku terasa begitu manis
Tidak tahu aku, kamu?

Kesepakatan telah aku jalin di sini, di lubuk hatiku
Siap atau tidak aku akan menjemput kamu
Siap atau tidak aku tahu kita bisa menjadi satu
Sebaiknya kau mulai mengatur strategi bagaimana menghadapi aku kelak
Karena aku leluasa dan sulit dihentikan

19 Februari 2009
07.39 pagi
Ditengah keyakinan yang mulai mengerucut pasti

Tidak ada komentar:

Posting Komentar