Barusan aku ‘mengupas’ mu
Terbungkus penuh debu dalam gulungan kardus
Ada aku dan kamu disana, sedang tersenyum
Mungkin sisa-sisa kebahagiaan palsu yang kita pernah miliki
Barusan aku ’mengupas’ mu
Perih masih membekas
Bibirku sempat berdesah dan terlintas untuk sekedar menyapa ’hai’ melalui pesan singkat
Kuurungkan niatku, percuma, pikirku.
Hanya ’mengupas’ luka lama
Barusan aku ’mengupas’ kita
Hingga robek dan mestinya aku cabik
Karena sudah tak guna
Karena kita sudah tak bersama
Barusan aku ’mengupas’ aku
Kosong, sendiri, tetapi menenangkan
Telanjang memang
Perihnya tidak lagi perih seperti awal kita berpisah
Barusan aku ’mengupas’ kita
Untuk sekedar ucap selamat tinggal
Dan sambut masa yang akan datang
Kamu dan aku telah berlalu
Cerita dahulu
Jangan sentuh hidupku dengan dirimu
Aku sudah menetapkan dan tak akan ada kata kembali, meski itu kamu!
Rumah Boneka
Minggu malam, 10.21
Dalam tumpukan barang yang baru aku kupas!
nice post...
BalasHapus