Sepotong asa dalam alunan angklung di bulan sabit yang menjuntai. Ada mereka, ada aku dan yang paling penat adalah ada benakku. Semuanya terjalin seperti jaring laba-laba di pojok blog ini.
Sabtu, November 22, 2008
Teman hatiku
Teman hatiku
Sepertinya semua menjadi sesuatu yang tidak terjawab
Ketika aku menutup telinga dan membutakan mata
Yang kudapat hanya wajahmu
Dan aku hanya bisa menunggu
Coba sampaikan pada sesuatu hal yang kau simpan selama ini
Karena kau pikir kau sudah menetapkan jawaban
Tapi hati dan pikiranmu tidak sama
Pikiranmu inginkan perpisahan
Tapi hatimu menginginkan aku
Aku takjub akan semua di dirimu yang sebenarnya terlihat berkilau
Kau boleh tak percaya
Tapi beginilah adanya
Seperti hatiku kini
Mendambakan sebuah kesendirian
Yang dimana aku tahu itu tidak mungkin
Karena hatiku sudah memilih kamu sebagai temannya
D’place
00.26 WIB
22 November 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar