Rabu, Desember 17, 2008

Aku menunggu pagi datang ....


Malam tinggal separuh meninggalkan nyawanya, aku bisa merasakan embun mulai menetas, tapi rasa yang tinggal masih bernapas
Semestinya aku tidak boleh merasakan ini
Semestinya tidak
Tidak memiliki hak atasnya
Tidak memiliki apa-apa dari padanya
Hanya rasa
Hanya asa
Hanya cinta
Yang belum berjumpa

Malam mulai redup, jantungku masih berdegup, aku gugup
Menghitung waktu hingga saat dia pulang
Saat aku parkir di benaknya
Dan mesti terkikis
Oleh hal-hal yang membuat hatiku semakin menggila dan menipis
Hanya rasa
Hanya asa
Hanya cinta
Yang belum sirna

Aku menunggu pagi datang, baru aku rela merebahkan tidurku dalam kotak hidupku
Aku menunggu pagi datang, agar aku bisa menikmati cemburu yang mendadak wara wiri di hati dan pikiranku
Aku menunggu pagi datang, membiarkan kantuk menerjang, merelakan paru-paruku penuh oleh dugaan kebenaran
Aku menunggu pagi datang, hingga hari itu tiba, dan aku memutuskan untuk mendiamkan
Aku menunggu pagi datang, supaya galau sirna dan tidak menghantam bertubi-tubi ke kalbuku
Jangan, dia terlalu takut akan kehilangan, direnggut oleh rasanya yang rapuh

Aku akan diam
Sampai kau kembali
Entah kapan
Aku tidak mau tahu
Dan jangan cari aku!
Aku ingin tenggelam bersama malam



Lanson Apartment, Kuala Lumpur
Rabu dinihari, 17 Desember 2008
Pk. 03.55
Dalam rasa yang tidak bisa didefinisikan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar