Sepotong asa dalam alunan angklung di bulan sabit yang menjuntai. Ada mereka, ada aku dan yang paling penat adalah ada benakku. Semuanya terjalin seperti jaring laba-laba di pojok blog ini.
Rabu, Desember 10, 2008
Tiga hitungan
Pertama aku lihat kamu
Mataku sudah nanar
Matamu juga
Pertama aku suka kamu
Pikiranku sudah mulai gelisah
Setelah 8 tahun
Setelah ribuan hari itu
Dan milyaran detik itu
Aku merasakan sesuatu yang telah lama aku bunuh
Kau pikir aku ingin ini?
Tidak
Ini adalah sesuatu hal yang sangat aku tidak inginkan untuk datang
Si rasa yang tak diundang itu
Telah hidup kembali
Kecemasanku terjawab sudah
Aku telah jatuh rasa
Kepadamu
Dan semoga penjelasan ini menjawab semua
Mengapa aku begini
Jangan tanya mengapa
Karena aku pasti tidak sanggup menjelaskan
Pahami saja
Kini
Aku pergi
Aku persilahkan kamu untuk memilih
Untuk tetap menanti
Atau pergi
Karena aku sudah tahu jawaban untukku sendiri
Bahwa aku akan tetap menikmati untuk mencintaimu
Hingga tarikan napasku yang terakhir
Kini aku ulang kembali kata-katamu tempo hari
Sampai jumpa lagi
Ketika aku sudah menjadi ’apa-apa’
Dan ’bukan siapa-siapa’ seperti sekarang ...
Hitung aku dalam detak napasmu
Biar ku tinggalkan jejak untuk mu
Satu
Aku suka kamu
Dua
Aku sayang kamu
Tiga
Aku cinta kamu
13 November 2008
Nawi selalu nawi sumber inspirasi
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar