Dan apa yang aku dengar sore ini tersampaikan melalui petir. Rasanya pekak dan jahanam, marahku membuncah. Aku murka,
Kau dengan seenaknya menyampaikan pesan melalui denging suara orang lain.
Dan kau hempas aku yang sudah melambung
Kau bisa bayangkan, hidup apa yang aku punya selama 1 tahun mengumpulkan kekuatan untuk bisa berada di titik ini sekarang
1 tahun yang aku kumpulkan dari sisa-sisa keraguan akan sebuah masa depan
1 tahun sekian orang berusaha meyakinkan aku bahwa ini adalah yang TERBAIK
Aku akan bisa menjadi lebih BERKARYA jika aku tetap hidup
Dan kini
Ketika aku sudah melambung
Ketika aku sudah menetapkan
Ketika aku sudah berdiri kokoh kembali menantang ketakutanku sendiri
Ketika aku sudah menangguhkan diriku untuk menaruh kepercayaan kepada tangan-tangan yang akan menjadi Tuhan dalam 5 jam
Karena nyawaku ada di tangan kamu
Kini
Dengan sebuah apa yang kau sebut birokrasi kau batalkan semua hal yang sudah direncanakan sekian bulan lalu
Kau bisa bayangkan apa rasa yang berkecamuk di dadaku sekarang?
Aku benci
Aku marah
Kalau ada kata lain yang bisa menggambarkan rasa diatas MURKA aku bisa jamin itu yang aku rasa sekarang ....
Kau permainkan ketidakberdayaanku dengan sebuah vonis
Kau tutup hari ini dengan sebuah kata ”BATAL”
Kau buat aku hancur dengan semua fakta yang kau serakkan di depan mataku
Kau buat aku lebur seperti debu
Kau buat kekokohan yang aku bangun selama satu tahun ini berserakan di mana-mana
Kau buat aku merasa sia-sia
Kau buat aku putus asa
Itu yang bahaya
Karena aku tahu aku
Ketika aku gila
Aku bisa melakukan sebuah hal ekstrim yang dahsyat
Kau tidak akan pernah tahu
Tidak akan pernah tahu
Akan pernah tahu
Pernah tahu
Tahu .....
Barangkali kau bisa bantu aku mendefinisikan MARAH?
Aku persilahkan .....
IJN Hospital, Bilik Tanjung
Jumat, 19 Desember 2008
Pk. 22.40
Tidak ada komentar:
Posting Komentar