Sepotong asa dalam alunan angklung di bulan sabit yang menjuntai. Ada mereka, ada aku dan yang paling penat adalah ada benakku. Semuanya terjalin seperti jaring laba-laba di pojok blog ini.
Kamis, Desember 25, 2008
Ibu
Matamu lelah
Aku minta maaf karena payah
Hatimu indah
Aku bahagia bisa merasakan berkah
Kau adalah pejuang
Dan aku berjanji aku akan terus berjuang
Jiwamu adalah segalanya
Aku tidak akan usai hingga siapa nanti yang mendahului menutup mata
Ibu
Aku cinta
Cinta akan cintamu yang sederhana
Meski aku sebagai anak sering mencintaimu secara biasa
Kini aku menyaksikan kau yang luar biasa
Berdiri kokoh mendampingiku yang seperti rusa terluka
Dan kau terus hujani aku dengan miliaran bahasa
Bahwa sesungguhnya aku ini insan luar biasa
Ibu
Aku tidak bisa cakap banyak
Aku hanya ingin menyampaikan pesan yang membuat dadaku sesak
Betapa aku merasakanmu dalam segenap jiwa dan ragaku kini
Hingga napasku disatu titik nanti berhenti
(bunyi degup jantung yang berhenti)
Kamis, 25 Desember 2008
Pk. 16.55
Lanson Place Apartment – Kuala Lumpur
Dalam balutan cinta ibu!
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar